BIAS Puskesmas Tegalrejo |
September Ceria! Hai Sahabat JoSe… Bulan
September adalah pelaksanaan BIAS yaitu Bulan Imunisasi Anak Sekolah di wilayah
kerja Puskesmas Tegalrejo. Apa itu BIAS? Yuk simak penjelasan JoSe berikut..
Pastikan putra-putri Anda mendapatkan imunisasi ya karena mulai besok, Selasa,
03-09-2019 JoSe akan datang ke sekolah-sekolah wilayah Puskesmas Tegalrejo
menggunakan rompi warna hijau. Jadi jangan takut ya...
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) adalah bulan
dimana seluruh kegiatan imunisasi dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama dan
Menteri Kesehatan.
Imunisasi dalah pemberian vaksin dengan tujuan agar
mendapatkan perlindungan (kekebalan) dari penyakit infeksi yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I).
Tujuan pelaksanaan BIAS adalah mempertahankan
Eleminasi Tetanus Neonaturum, pengendalian penyakit Difteri dan penyakit Campak
dalam jangka panjang melalui imunisasi DT, TT dan Campak pada anak sekolah.
Imunisasi yang diberikan pada BIAS ada tiga jenis
yaitu:
1.
Campak pada anak kelas I
2.
DT pada anak kelas I
3.
TT pada anak kelas II dan III
Campak
Sering disebut Tampek (Betawi), Gabagan (Jawa), Madewa
(Bali), Mazelen (Belanda), Maesles (Inggris) dan Morbili (Latin) adalah
penyakit yang sangat berbahaya untuk bayi dan anak karena sering disertai
komplikasi bronchopneumonia yang banyak menyebabkan kematian pada bayi dan
anak.
Bahaya penyakit campak adalah panas tinggi, radang
mulut dan tenggorokan, diare, radang otak, gizi memburuk, radang paru.
Cara penularannya secara kontak langsung dan
melalui pernafasan penderita. Siswa yang terkena campak sebaiknya tidak
diijinkan sekolah sampai sembuh agar tidak terkaji penularan ke teman-temannya.
Pencegahannya dengan pemberian imunisasi Campak
pada waktu bayi (9 bulan) dan diulang (booster) kembali pada waktu kelas I SD
untuk menambah kekebalan seumur hidup.
DT
Difteri adalah radang tenggorokan yang sangat berbahaya
dapat menyebabkan kematian anak hanya dalam beberapa hari saja.
Tetanus adalah penyakit kejang otot seluruh tubuh
dengan mulut terkancing tidak bisa dibuka
Cara penularan Difteri melalui percikan-percikan
ludah penderita waktu batuk dan bersin, melalui sapu tangan, handuk dan
alat-alat makanan yang dicemari kuman-kuman penyakit. Sedangkan Tetanus
penuralannya melaui tali pusat karena pertolongan persalinan yang tidak
bersih/steril, melalui luka (tertusuk paku, beling).
Difteri: kerusakan jantung, pernafasan tersumbat
Tetanus: mulut terkancing, kaku, kejang, radang
paru
Pencegahannya dengan imunisasi DPT pada saat bayi
dan Imunisasi DT pada kelas I SD serta Imunisasi TT pada kelas II dan III
sebagai ulangan (booster) untuk menambah kekebalan seumur hidup.
Tetanus Neonatorum adalah penyakit kejang otot
seluruh tubuh dengan mulut terkancing tidak bisa dibuka.
Cara penularan Tetanus Neonatorum melalui tali
pusat karena pertolongan persalinan yang tidak bersih/steril, melalui luka
(tertusuk paku, beling).
Bahayanya: mulut terkancing, kaku, kejang, dan
radang paru
Pencegahannya dengan pemberian imunisasi DPT pada
bayi, DT pada kelas I, TT pada kelas II dan III SD sebagai ulangan
(booster) untuk menambah kekebalan seumur hidup dan imunisasi TT pada wanita
usia subur (WUS) 15-39 tahun/Ibu hamil sampai dengan status T5.
#imunisasi #BIAS