Sahabat JoSe…. Tanggal 7 Mei merupakan Hari Asma
Sedunia. Tahun ini mengangkat tema STOP FOR ASMA.
Asma adalah
suatu kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan
penyempitan saluran napas (hiperaktifitas bronkus) sehingga menyebabkan gejala
episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk
terutama pada malam atau dini hari.
Penyebab
pasti dari penyakit asma belum diketahui.
Para
peneliti berpikir beberapa interaksi faktor genetik dan lingkungan bisa
menyebabkan asma, paling sering terjadi pada awal kehidupan.
Faktor-faktor ini meliputi:
·
Kecenderungan untuk mengembangkan
alergi, yang disebut atopi (AT-o-pe)
·
Orangtua yang memiliki asma
·
Infeksi saluran pernapasan tertentu
selama masa kanak-kanak (ISPA)
· Kontak dengan beberapa alergen udara
atau paparan ke beberapa infeksi virus pada masa bayi atau pada anak-anak usia
dini ketika sistem kekebalan tubuh berkembang
Gejala
Asma dapat berupa :
·
Batuk berdahak
·
Sesak napas
·
Napas berbunyi (Mengi)
·
Ada riwayat alergi
·
Ada riwayat Asma dalam keluarga
Gejala
tersebut mempunyai ciri khas :
·
Ada faktor pencetus
·
Berulang atau hilang timbul
·
Memburuk pada malam hari
·
Dapat reda spontan dengan atau tanpa
pengobatan
Faktor
- faktor yang dapat memicu timbulnya Asma
Faktor
Pencetus
Faktor pencetus adalah faktor yang
dapat memicu timbulnya asma. Tiap individu mempunyai faktor pencetus yang tidak
selalu sama atau berbeda.
·
Bulu binatang
·
Asap rokok
·
Asap rumah tangga
·
Debu pada bantal dan kasur
·
Bau-bauan yang menusuk
·
Obat semprot pembunuh serangga
·
Tepung sari dan bunga/tumbuhan
·
Perubahan cuaca
·
Kecapaian, kelelahan
·
Psikologis/stres
·
Sakit flu
·
Makanan/minuman tertentu : ikan laut,
udang, kedelai, telur, susu, minuman bersoda.
·
Obat-obatan tertentu : aspirin,
antibiotik, steroid
STOP FOR ASMA :
Symptom Evaluation (Segera Nilai Gejala)
Test Response (Test Response Obat)
Observe and Assess (Observasi dan Kaji Kembali)
Proceed to Adjust Treatment (Pemberian Obat yang Tepat
dan Rasional)
#hariasmasedunia
#stopforasma
Sumber : http://p2ptm.kemkes.go.id/