Post-Title 2

Description / Caption 2

Post-Title 3

Description / Caption 3

Post-Title 4

Description / Caption 4

Post-Title 5

Description / Caption 5

20 Oktober, Hari Osteoporosis


Sahabat JoSe.... Tahukah Anda? Bahwa hari ini diperingati sebagai Hari Osteoporosis Sedunia loooh... Apa sih osteoporosis itu? Kok bisa? Bagaimana cara mencegahnya?

Check this out Sahabat JoSe!

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang (kepadatan tulang) secara keseluruhan akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur kandungan mineral dalam tulang dan disertai dengan rusaknya arsitektur tulang yang akan mengakibatkan penurunan kekuatan tulang yang dalam hal ini adalah pengeroposan tulang, sehingga mengandung risiko mudah terjadi patah tulang. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit yang digolongkan sebagai silent disease karena tidak menunjukkan gejala-gejala yang spesifik. Gejala dapat berupa nyeri pada tulang dan otot, terutama sering terjadi pada punggung. Beberapa gejala umum osteoporosis, mulai dari patah tulang, tulang punggung yang semakin membungkuk, menurunnya tinggi badan, dan nyeri punggung.
Penyebab osteoporosis adalah adanya gangguan pada metabolisme tulang. Pada keadaan normal, sel-sel tulang, yaitu sel pembangun (osteoblas) dan sel pembongkar (osteoklas) bekerja silih berganti, saling mengisi, seimbang, sehingga tulang terjadi utuh. Apabila kerja osteoklas melebihi kerja osteoblas, maka kepadatan tulang menjadi kurang dan akhirnya keropos. Metabolisme tulang dapat terganggu oleh berbagai kondisi yaitu berkurangnya hormon estrogen, berkurangnya asupan kalsium dan vitamin D, berkurangnya stimulasi mekanik (inaktif) pada tulang, efek samping beberapa jenis obat, minum alkohol, merokok, dan sebagainya.
Tiga tempat yang rawan akan osteoporosis, di antaranya adalah tulang belakang, panggul, dan pergelangan tangan.


Faktor-Faktor Risiko Osteoporosis terbagi menjadi 2:
1. Faktor risiko yang dapat diubah
a. Kurangnya aktifitas fisik
b. Asupan kalsium rendah
c. Kekurangan protein
d. Kekurangan paparan sinar matahari
e. Kurang asupan vitamin D
f. Konsumsi minuman tinggi kafein dan tinggi alkohol
g. Kebiasaan merokok
h. Hormon estrogen rendah
i. Meminum beberapa jenis obat (misal: steroid)

2. Faktor risiko yang tidak dapat diubah
a. Riwayat keluarga
b. Jenis kelamin perempuan
c. Usia
d. Ras Asia dan Kaukasia
e. Menopause
f. Ukuran badan


Pencegahan Osteoporosis
Untuk mencegah terjadinya osteoporosis ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu cukupi asupan kalsium, cukup asupan vitamin D melalui pajanan sinar matahari pagi atau sore – sinar matahari akan mengubah pro vitamin D yang ada di bawah kulit menjadi vitamin D, hidup aktif dengan cara melakukan aktifitas fisik dengan prinsip pembebanan terhadap tulang, dalam bentuk perbanyak jalan. Selain itu, hindari merokok, minum alkohol, waspada jika dalam garis keturunan ada yang menderita osteoporosis, dan lakukan pemeriksaan tes dini osteoporosis pada dokter saat menopause. Untuk mencegah osteoporosis harus dimulai sedini mungkin untuk mencapai massa tulang semaksimal mungkin, serta penurunan seminimal mungkin. Bahkan pencegahan osteoporosis harus dimulai sejak bayi dalam kandungan, masa kanak-kanak, remaja, sampai dewasa baik pada wanita maupun pria, melalui metode menabung kalsium dalam tulang untuk cegah osteoporosis. Agar diperoleh tulang yang sehat, peranan seluruh masyarakat sangat diharapkan dan dalam lingkup yang kecil yaitu keluarga, peranan orang tua dalam menentukan gaya hidup anak-anaknya di samping dirinya sendiri juga sangat menentukan.

DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Pusat Data dan Informasi. Data dan Kondisi Penyakit Osteoporosis di Indonesia. Diakses dari http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-osteoporosis.pdf pada Kamis, 19 Oktober 2017